6 Aplikasi Terbaik untuk Perangkat Berbasis Android


Banyak aplikasi yang ada di Google PlayStore. Beberapa aplikasi menawarkan kegunaan yang barangkali perlu Anda install untuk menunjang pekerjaan Anda.

Dilansir Itproportal, Minggu (20/4/2014), beberapa aplikasi unggulan ini bisa mengubah cara Anda dalam menggunakan perangkat Android. Selain itu, beberapa aplikasi yang tersedia juga bisa memonitor performa CPU atau lalu lintas jaringan.

Swype Keyboard
Aplikasi ini memungkinkan Anda mendapatkan cara baru ketika mengetik. Anda hanya tinggal menyentuh satu tombol untuk huruf pertama kemudian melakukan drag ke huruf berikut-berikutnya. Aplikasi ini bisa mempercepat untuk input teks.

Netgear Wi-Fi Analytics
Aplikasi gratis ini bisa menunjukkan kekuatan jaringan WiFi pada suatu area. Aplikasi ini juga bisa memperlihatkan seberapa kuat sinyal WiFi di kantor atau rumah pengguna.

Uninstall Master
Beberapa aplikasi di Google PlayStore menawarkan fitur untuk menghapus aplikasi secara cepat. Aplikasi Uninstall Master salah satu yang bisa Anda andalkan. Uninstall Master yang gratis ini memudahkan Anda untuk menghilangkan aplikasi dengan beberapa taps (sentuhan).

Astro File Manager with Cloud
Aplikasi gratis ini bisa digunakan untuk menjelajahi file dalam perangkat Android. Selain menawarkan fungsi salin (copy) atau memindahkan (move) file, aplikasi ini juga terhubung dengan layanan cloud seperti Dropbox atau SkyDrive.

Usemon CPU Usage Monitor
Aplikasi ini bisa menunjukkan pengguna RAM, performa CPU dan lalu lintas jaringan. Usemon CPU Usage Monitor diklaim ringan, sederhana dan bisa memperlihatkan grafik performa per core pada CPU.

Dropbox
Dropbox sebagai pionir ide dari layanan cloud personal membantu Anda untuk menyimpan data di storage cloud. Aplikasi gratis ini secara otomatis dapat mengunggah setiap foto yang Anda tangkap melalui kamera smartphone Android ke storage cloud.

Mengenal Asal Usul SIM Card Ponsel


TIDAK banyak yang mengetahui, ponsel maupun peralatan gadget yang digunakan untuk berkomunikasi tanpa menggunakan SIM Card akan sulit beroperasi secara optimal. Bahkan tanpa disadari, bila selama ini banyak pengguna ponsel sering gonta-ganti nomor telefon, itu sama artinya mengganti SIM Card.

Ya, benda mungil yang dinamakan SIM Card itu sangat berarti sekali dan besar manfaatnya. SIM di sini bukan kepanjangan dari Surat Izin Mengemudi, tetapi Subciber Identity Mocule yang artinya identitas pelanggan. Oleh si penemu, ditambah kata Card yang dalam bahasa Indonesia artinya kartu. Bila digabungkan yang berarti kartu identitas pelanggan. Maka jadilah itu yang dinamakan SIM Card.

SIM itu sendiri merupakan kartu informasi kecil yang berisi informasi berlangganan dan informasi pribadi lainnya. Informasi ini seperti nomor telefon, informasi penagihan identitas, dan sebagian kecil data pengguna tertentu. Simcard digunakan dalam sistem GSM. Sedangkan kartu RUIM popular dalam sistem CDMA.

Lalu siapa penemu dari papan kecil berkode ini? Adalah Hermann Giesecke dan Alphonse Devrient yang pada 1991, melalui perusahaan yang didirikannya sejak 1852 di kota Munich, Jerman ini membuat SIM Card. Waktu itu, perusahaan tersebut membuat SIM Card untuk sebuah operator telekomunikasi di Finlandia.

Bentuknya di masa itu tidak sekecil sekarang. Kali pertama dibuat, SIM Card ukurannya besar seperti kartu kredit, KTP atau ATM dengan panjang dengan panjang 85,60 milimeter, lebar 53,98 milimeter, dan dengan ketebalan 0,76 milimeter.

Karena dianggap ukurannya terlalu besar, perusahaan terus berinovasi bagaimana caranya SIM Card dibuat untuk menyesuaikan ukuran ponsel zaman sekarang yang realtif kecil-kecil. Berbeda dengan masa itu, dimana ukuran ponsel besar-besar.

Maka dibuatlah SIM Card untuk ponsel dengan ukuran panjang 25 milimeter, lebar 15 milimeter dan dengan ketebalan 0,76 milimeter. SIM Card ukuran kecil hingga sekarang sangat populer dan masih digunakan di seluruh dunia.

SIM Card atau kartu memori itu sekarang dirancang khusus yang memudahkan penggunanya, yakni bisa dilepas dan diintegrasikan ke dalam setiap handset GSM. Pengguna tidak perlu khawatir akan kehilangan nomor telefon karena satu SIM Card mungil itu bisa menyimpan ratusan bahkan ribuan nomor telefon.

Bahkan SIM Card yang sekarang ini, diciptakan mampu menyimpan informasi tidak hanya nomor telefon, atau pesan teks , tetapi memuat data lain seperti video, gambar dan lainnya. Dapat dianalogikan seperti hardisk kecil yang dapat mengaktifkan telepon secara otomatis saat ditancapkan pada sebuah perangkat.

Perlu diketahui, sebuah perusahaan di Singapura dan Jepang tengah melakukan penelitian bahwa dalam setiap SIM Card yang biasa digunakan dalam ponsel itu, mengandung bahan emas, lapisan tembaga, perak, timah dan beberapa lapisan bahan lainnya. Hanya saja, rumors itu masih belum dibuktikan kebenarannya.

Perusahaan Teknologi Dunia Sarankan Ganti Password


Beberapa perusahaan teknologi dunia meminta penggunanya masing-masing agar secara berkala mengubah password akun. Peringatan itu disampaikan menyusul ditemukannya celah enkripsi atau dikenal heartbleed.

Awal pekan ini, melansir BBC, kamis 10 April 2014, Google dan Codenomicon, perusahaan keamanan asal Finlandia, menemui ada cacat atau celah pada OpenSSL, selama lebih dari dua tahun, yang digunakan untuk mengekspose kunci rahasia identitas penyedia layanan.

OpenSSL merupakan sebuah protokol keamanan open source yang digunakan untuk enkripsi data sensitif, melalui fungsi SSL (Secure Sockets Layer) di layanan berbasis internet.

Nah, kedua perusahaan itu mengatakan jika penyerang menyalin kunci tersebut, penyerang dapat mencuri nama dan password pengguna layanan. Bahkan, penyerang bisa mengambil salinan data dan membuat situs palsu.

Sayangnya, celah ini tak meninggalkan jejak.

Menanggapi temuan itu, Tumblr, platform blog milik Yahoo, misalnya menyarankan masyarakat luas mengubah password pada layanan yang penting misalnya email, penyimpanan file dan perbankan.

Penasihat keamanan juga memperingatkan hal yang sama tentang risiko itu.

"Ini tepatnya adalah bencana. pada skala 1 sampai 10, ini adalah skala 11," ujar Bruce Schneier, pakar keamanan dalam blog.

Atas celah keamanan yang berbahaya ini, Google diketahui telah lebih dulu memperingatkan sejumlah organisasi tertentu terkait risiko ini, sebelum Google mengeluarkan peringatan secara luas.

Melansir Mashable, beberapa perusahaan internet yang rentan dengan celah keamanan itu memang telah memperbaharui server mereka. Disebutkan itu sebagai langkah perbaikan.

Tapi setidaknya langkah pengamanan juga diikuti pengguna untuk pengubah password sebagaimana penyedia layanan atau situs yang melakukan perbaikan itu.

Codenomicon mencatat lebih dari 66 persen situs aktif tergantung pada web browser yang menggunakan OpenSSL.

Perusahaan teknologi dunia yang menyarankan penggunanya mengubah password akun mereka yakni Yahoo, Google, Gmail, Yahoo Mail, Facebook maupun Tumblr.

BlackBerry Pertimbangkan Berhenti Produksi Ponsel


BlackBerry tak menutup kemungkinan akan berhenti membuat ponsel pintar jika suatu saat bisnis perangkat ini tidak menguntungkan bagi perusahaan.

Hal itu disampaikan Kepala Ekekutif Perusahaan (CEO) BlackBerry John Chen, dilansir Reuters, Kamis 10 April 2014.

"Jika saya tak dapat menghasilkan uang dari bisnis handset, saya tidak akan berada di bisnis ini," ujar Chen dalam sebuah wawancara.

Potensi mendapatkan uang dari bisnis perangkat memang masih terbuka dengan catatan pengiriman perangkat mencapai 10 juta unit per tahun.

BlackBerry yang mencapai puncak masa kejayaan perangkat pada 2011 dengan pengiriman 52,3 juta perangkat itu, kini tertarik menjajaki bisnis dengan melibatkan lain pada bidang kesehatan, jasa keuangan dan hukum. Bentuk kerjasama itu disebutkan investasi keamanan pada perangkat.

Chen mengatakan akuisisi kecil juga memungkinkan guna memperkuat penawaran keamanan jaringan BlackBerry.

"Kami tengah membangun tim teknisi di sisi layanan dan perangkat yang difokuskan pada keamanan. Kami akan melakukan beberapa kemitraan dan berpeluang merger dan akuisisi pada keamanan," jelas Chen.

Dia menjelaskan keamanan semakin penting menyusul kasus pengawasan Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA).

Tantangan memang tengah membayangi perusahaan asal Kanada itu. Pada Maret lalu, BlackBerry merugi US$423 juta atau setara Rp4,8 triliun secara kuartal dan mengalami penurunan pendapatan sebesar 64 persen.

Meski merugi, Chen menegaskan, kas perusahaan tetap pada angka positif pada akhir tahun fiskal saat ini. Untuk itu ia telah mematok strategi jangka panjang guna mempertahankan performa perusahaan.

BlackBerry, kata dia, juga mempertimbangkan merambah bisnis M2M atau Machine to Machine menjadi bisnis utama.

"Kami tak hanya tertarik mengelola perangkat BlackBerry. Kami tertarik mengelola semua perangkat yang Anda ingin berbicara satu sama lain," kata dia.

Untuk mencapai bermain di bisnis M2M, katanya, butuh kemitraan lebih dengan pihak lain, termasuk partisipasi perusahaan telekomunikasi.

Ditegaskan Chen, BlackBerry tetap bertekad akan menjaga pelanggan korporasi, guna menaikkan posisi BlackBeer sebagai perusahaan teknologi utama.

Peta dan Prediksi Spesifikasi Produk Apple 2014


Rumor berembus kalau Apple akan menghadirkan iPhone dengan layar yang lebih besar, menghiasi prediksi produk yang akan dikeluarkan Apple.

Rumor makin menguat setelah data dari analisis KGI Securities mengungkapkan bagaimana peta produk Apple tahun ini.

Dilansir Mac Rumor, Kamis 10 April 2014, analis KGI, Ming Chi Kuo, yang kerap merilis informasi terpercaya tentang produk Apple menunjukkan Apple akan menghadirkan dua iPhone tarbaru layar 4,7 inchi dan 5,5 inchi pada kuartal yang berbeda.

Analis itu juga menunjukkan produk Apple pertama tahun ini yaitu iMac dengan harga terjangkau. Perangkat ini disebutkan hadir pada kuartal kedua 2014.

Seri produk Apple dilanjutkan pada kuartal ketiga. Perusahaan asal Cupertino California itu kemungkinan akan menghadirkan iPad Air, peningkatan iPad Mini, iWatch dengan dua versi ukuran, dan iPhone dengan layar 4,7 inchi.

Pada kuartal ini, Apple juga akan memperbaharui Apple TV dan upgrade MacBook Pro Retina 12 inchi dengan desain sangat tipis.

Menariknya, dalam analisis tersebut juga menunjukkan pada kuartal terakhir tahun ini, iPhone 5,5 inchi masuk dalam rencana produk Apple.

Kuo mengatakan bahwa iPhone dengan 5,5 inchi hadir tertunda akibat problem teknologi layar.

Spesifikasi iWatch
Kuo juga membeberkan prediksi gambaran jam tangan pintar Apple ini, yang menawarkan fungsionalitas biometrik, integrasi dengan iPhone, iPad, dan Mac.

Ia pun memprediksi, jam tangan pintar itu hadir dengan layar AMOLED fleksibel 1,3 inchi dan 1,5 inchi. iWatch juga datang dengan lensa kristal safir, fitur pengenalan biometrik, chip komunikasi antarperangkat jarak dekat (Nier Field Communication), pengisi daya nirkabel, dan baterai 200-250 mAh.

Kuo meyakini iWatch akan dihargai dengan harga termahal US$1.000 setara Rp11,3 juta.

Spesifikasi iPhone 6
Untuk prediksi iPhone 6, Kuo yakin Apple akan merilis dua iPhone dengan layar yakni 4,7 inchi dengan resolusi 1334x750 piksel, versi 5,5 inchi dengan resolusi 1920x1080 piksel. Namun, analis tersebut menunjukkan hanya versi 5,5 inchi yang akan dibekali layar safir.

Keduanya akan dipersenjatai prosesor A8, RAM 1 GB, panel layar Low Temperature Poly Silicon (LTPS), fitur optical image stabilization (OIS), dan pemindai sidik jari Touch ID.

iPhone 6 ini akan memiliki panel yang lebih sempit, ketebalan 6,5-7 milimeter, pelindung logam, dan terintegrasi dengan NFC.

iPhone 6 versi 4,7 inchi kemungkinan dikirim pada September mendatang, sedangkan versi 5,5 inchi akan menyusul kemudian.

Spesifikasi iPad
Dari lini iPad, prediksi menunjukkan iPad Air 2 akan mengadopsi pemindai Touch ID, prosesor A8, dan kamera ditingkatkan menjadi 8 MP. iPad Air generasi kedua itu akan datang lebih awal dari rilis sebelumnya pada Oktober.

Sementara itu, iPad Mini dengan retina Display kemungkinan dilengkapi prosesor A8, pemindai Touch ID, dengan tampilan yang masih sama dengan iPad Mini sebelumnya.

Kuo juga yakin Apple akan mengungkapkan iPad Pro 12,9 inchi, tetapi tablet ini tak akan diluncurkan pada tahun ini.

Bocah 5 Tahun Ungkap Kerentanan Microsoft Xbox


Kristoffer Von Hassel, bocah lima tahun senang bermain Xbox. Ia mengetahui kerentanan pada konsol game Microsoft Xbox.

Dilansir 10news, Jumat (4/4/2014), setelah Natal, orangtua Kristoffer mengetahui bahwa putranya diam-diam login ke dalam akun Xbox Live ayahnya. Ia bermain game yang seharusnya belum boleh dimainkan olehnya.

"Saya gugup. Saya pikir (ayah) akan mencari tahu," kata Kristoffer. Rupanya, bocah lima tahun ini mengetahui sebuah cara untuk masuk ke akun Xbox Live milik ayahnya.

Saat ia mengetikkan password yang salah pada akun ayahnya, maka akan menuju pada layar verifikasi password. Dengan mengetik tombol space (space keys), kemudian menekan enter, Kristoffer bisa masuk melalui 'pintu belakang'.

Robert Davies yang bekerja di perusahaan keamanan komputer bangga terhadap anaknya. "Bagaimana menakjubkan hal tersebut," kata Davies yang mengetahui bahwa anaknya yang masih berusia lima tahun menemukan kerentanan (vulnerability) pada Microsoft Xbox.

Ini bukan kali pertama Kristoffer menggunakan kemampuan teknisnya. Kata ayahnya, pada usia satu tahun, Kristoffer sudah bisa membuka lock screen pada ponsel dengan cara menekan lama tombol home.

Atas kemampuan Kristoffer, Microsoft kabarnya memperbaiki dan membuat layanan online Microsoft lebih aman. "Kami selalu mendengarkan pelanggan kami dan berterima kasih kepada mereka untuk membawa masalah (itu) sebagai perhatian kami. Kami mengambil keamanan dengan serius pada Xbox dan memperbaiki masalah ini secepatnya setelah kami belajar tentang hal itu," jelas Microsoft.

Sebagai imbalannya, Kristoffer akan mendapatkan empat judul game, uang USD50 dan berlangganan satu tahun Xbox Live dari Microsoft.

Google Ingin Jadi Operator Seluler?


Perusahaan rakasasa mesin pencari Google dikabarkan sedang memertimbangkan untuk terjun ke bisnis operator telekomunikasi. Perusahaan yang bermarkas di Mountain View itu disebut-sebut akan menyediakan jaringan telekomunikasi via Wi-Fi.

Kabar ini datang dari sumber yang tak ingin diungkapkan namanya sesudah ia diduga telah melakukan pertemuan dengan pihak Google. Sumber mengatakan, kawasan yang akan difasilitasi jaringan telekomunikasi Google adalah kawasan yang mendapatkan layanan Google Fiber.

Kabar Google yang ingin merambah bisnis telekomunikasi mobile ini memang bukan pertama kalinya. Sejak 2012 dan tahun lalu Google juga sudah dirumorkan melakukan pertemuan dengan beberapa perusahaan operator seluler asal Amerika. Verizon dan T-Mobile disebut-sebut menjadi pilihan perusahaan pimpinan Larry Page ini.

Layanan telekomunikasi yang akan diberikan oleh Google, mengutip laporan PhoneArena, Jumat (4/4/2014), dikatakan akan memiliki kesamaan dari layanan telekomunikasi dari Republic Wireless dan Freedom Pop di AS.

Dua perusahaan tersebut memberikan layanan telekomunikasi berupa panggilan telefon, SMS, dan data menggunakan konektivitas Wi-Fi. Namun jika penggunanya berada di luar jangkauan Wi-Fi, konektivitas berganti jadi 3G atau 4G dari operator seluler Sprint.

Google juga diperkirakan akan mengadopsi teknik tersebut. Dengan menyediakan konektivitas via Wi-Fi lewat layanan Google Fiber, serta jaringan operator telekomunikasi dari perusahaan yang akan diajaknya bekerja sama.

Apple Perusahaan Teknologi Paling Ramah Lingkungan


Organisasi lingkungan hidup, Greenpeace, menobatkan Apple sebagai perusahaan teknologi yang peduli terhadap lingkungan. Ini berdasarkan energi yang digunakan Apple tak menimbulkan emisi gas CO2.

Sebagai informasi, perusahaan teknologi seperti Apple, Facebook, Google, Mircrosoft, Twitter, dan lainnya membutuhkan data center untuk keperluan penyimpanan data pelanggan. Dan data center tersebut tentunya membutuhkan daya yang sangat besar untuk membuatnya terus berfungsi 24 jam non-stop.

Dalam penggunaan daya itu, pastinya membutuhkan energi yang sangat besar. Beberapa perusahaan menggunakan sumber daya dari batu bara, nuklir, dan gas. Dan Apple tercatat oleh Greenpeace sama sekali tak menggunakan tiga sumber daya tersebut yang dapat mengeluarkan efek rumah kaca.

Apple menggunakan panel surya untuk memenuhi kebutuhan energi guna menghidupi data center. Selain panel surya, ada juga sumber daya ramah lingkungan yaitu yang berasal dari energi kinetik.

Apple tercatat menggunakan energi ramah lingkungan sebanyak 100 persen. Mendapat penilaian sangat baik dalam transparansi penggunaan energi, komitmen dalam pembaruan energi, efisiensi energi dan mitigasi, serta penggunaan energi daur ulang.

Di bawah Apple, ada perusahaan raksasa penyedia email, yaitu Yahoo yang menggunakan energi ramah lingkungan sebesar 59 persen. Kemudian diikuti Facebook sebanyak 49 persen, dan Google 48 persen. Sedangkan yang paling buruk adalah Amazon dengan penggunaan sumber daya ramah lingkungan hanya 15 persen.

Sementara itu penggunaan batu bara sebagai sumber energi untuk menghidupi data center paling banyak digunakan oleh perusahaan software Oracle, sebanyak 44 persen. Sedangkan energi nuklir paling banyak digunakan perusahaan cloud storage SalesForce.

Berapa Tagihan Microsoft ke FBI

Microsoft

Selama ini Microsoft ternyata mengenakan biaya untuk setiap data yang ingin diinvestigasi oleh Badan Penyelidik Federal Amerika Serikat, FBI. Hal tersebut terungkap dalam sebuah dokumen yang diungkap oleh kelompok peretas Syrian Electronic Army (SEA).

SEA adalah kelompok peretas yang sering menyerang website dan akun jejaring sosial perusahaan-perusahaan barat. Kepada Daily Dot, SEA menyerahkan sejumlah dokumen yang berhasil diretas dari akun email Microsoft untuk diperiksa.

Salah satu dokumen tersebut ternyata berupa invoice atau surat tagihan dan email antara divisi Global Criminal Compliance Microsoft dengan unit FBI yang bernama Digital Intercept Technology Unit (DITU).

Dokumen invoice dengan format PDF tersebut dikirim oleh Microsoft kepada pihak FBI melalui email pada Desember 2013 lalu. Di dalam invoice tersebut Microsoft menulis biaya 145.100 dollar AS yang dipecah-pecah lagi menjadi 100 dollar AS untuk setiap informasi yang diminta FBI.

Pada bulan Agustus 2013 Microsoft juga mengirim email yang sama, kali ini jumlah tagihan Microsoft adalah 352.200 dollar AS, dengan rata-rata biaya 200 dollar AS per data yang diminta FBI.

Invoice terakhir yang dikirim Microsoft adalah pada November 2013, dengan jumlah tagihan sebesar 281 ribu dollar AS.

Indosat

Kepada The Verge (20/3/2014), Microsoft mengatakan bahwa hal tersebut sudah biasa dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar, saat pemerintah meminta sejumlah data yang dimilikinya.

Juru bicara Microsoft menulis dalam sebuah email bahwa menurut undang-undang yang berlaku di AS, perusahaan boleh meminta biaya atas informasi data yang diminta kepada mereka. "Demi penegakan hukum, maka tidak ada yang luar biasa tentang hal ini," demikian ujar juru bicara Microsoft.

Microsoft juga telah mengatakan bahwa biaya yang ditagihkan hanya sebagian kecil dari biaya sesungguhnya yang dikeluarkan Microsoft terkait permintaan itu. Artinya, mereka mengaku tidak mengambil untung dari penagihan tersebut.

Dan memang, menurut pengamat hukum di AS, praktik tersebut dianggap wajar saja. Hal yang lebih menarik para pengamat adalah, dokumen tersebut menunjukkan seberapa seringnya pemerintah melakukan pengawasan dan meminta data pengguna.

DITU sendiri diketahui meminta data dari Microsoft ratusan kali tiap bulannya. Pemerintah AS ternyata bisa meminta data hanya dengan melalui sebuah email.

Ada Apa dengan Jaringan Indosat?

Indosat

Jaringan operator seluler Indosat mengalami gangguan sejak Rabu malam dan masih terjadi hingga Kamis siang (3/4/2014). Sebagian besar pelanggan Indosat mengeluh di media sosial karena ponsel mereka tidak mendapatkan sinyal sehingga tak bisa berkomunikasi.

Hal ini diakui Indosat membuat pelanggan sulit melakukan panggilan telepon, berkirim pesan singkat, dan mengakses layanan data (internet), termasuk pelanggan data segmen korporasi yang berbasis Internet Protocol (IP)/Ethernet.

Apa yang sebenarnya terjadi dengan Indosat?

Dalam keterangan resmi, Indosat mengatakan "telah ditemukan adanya anomali trafik berupa flooding traffic di sisi IP MPLS yang menyebabkan kelebihan beban (overload) di perangkat Indosat".

MPLS atau multiprotocol label switching merupakan cara penyampaian paket pada jaringan backbone berkecepatan tinggi. Seperti dikutip dari Wikipedia, prinsip kerja MPLS adalah "menggabungkan beberapa kelebihan dari sistem komunikasi circuit-switched dan packet-switched yang melahirkan teknologi yang lebih baik dari keduanya".

Sementara itu, akun Twitter BGP Monitoring melaporkan, sistem jaringan Indosat telah "membajak" 415.652 IP prefix yang diduga akibat kesalahan konfigurasi Border Gateway Protocol (BGP) pada router Indosat.

Prefix IP tersebut mengakses jaringan beberapa perusahaan besar, seperti Apple, Telia, NTT, Level3, Comcast, CableOne, dan Akamai.

"Pembajakan" IP prefix yang dimaksud di sini adalah alamat-alamat prefix internet milik beberapa perusahaan tersebut telah diarahkan ke alamat IP yang salah oleh Indosat. Contoh imbasnya, jika ada pengguna yang ingin mengakses jaringan/server milik Apple, maka akan bermasalah.

Ketika ditanya tentang laporan BGP Monitoring tersebut, Juru Bicara Indosat Adrian Prasanto belum bisa memberi keterangan. "Kami belum bisa kasih komentar ke arah itu karena sedang dilakukan investigasi," tutur Adrian.

"Human error"

Praktisi telekomunikasi, Johar Alam Rangkuti, berpendapat, telah terjadi kesalahan konfigurasi BGP milik Indosat. BGP merupakan inti dari protokol routing internet yang menjadi backbone dari jaringan internet dunia.

Ia mengibaratkan BGP sebagai sebuah cara satu router berkomunikasi dengan router lainnya. Semua router di internet ini menganut prinsip "saling percaya" dan ada ratusan ribu BGP router yang juga "saling percaya".

Jadi, ketika ada satu BGP yang mengatakan, "Hei, kalau kamu mau ke situs web Google harus lewat aku ya," maka ratusan ribu router internet di dunia akan percaya dan melempar trafik ke router yang punya tujuan ke situs web Google.

"Internet bisa sebagus ini karena BGP saling percaya. Tapi, kalau satu router dari ratusan ribu router itu ada yang 'bohong', maka terjadilah bencana," ujar Johar.

Ia menarik kesimpulan bahwa gangguan ini adalah faktor human error dan bukan sesuatu yang disengaja.

Sistem internet global ini telah berlangsung selama 20 tahun lebih dan dalam rentang waktu tersebut baru ada lima insiden seperti yang terjadi pada Indosat saat ini. Johar berpendapat sistem semacam ini masih layak digunakan dalam sistem internet global agar internet tetap diatur oleh komunitas, bukan pemerintah.

 
Back to top